um-palembang.ac.id – Universitas Muhammadiyah Palembang tidak hanya berfokus pada pendidikan akademis, tetapi juga memiliki komitmen untuk berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku sabun.
Kegitan ini selaras dengan prinsip metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Program ini bertujuan untuk mengurangi limbah minyak jelantah serta memberikan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat tentang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Prof. Dr. Ir. Erna Yuliawati, S.T., M.T., selaku Ketua Tim Pengabdian Universitas Muhammadiyah Palembang dengan anggota Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M., M Afif Al Ahsan K, dan Citra Damayanti menggelar edukasi pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan agar lebih bersih dan sehat, pada Oktober 2024.
Program “Bank Sampah Hijau Berseri” di Universitas Muhammadiyah Palembang bertujuan untuk mengedukasi civitas akademika dan masyarakat sekitar tentang pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan agar lebih bersih dan sehat. Melalui sosialisasi, pengumpulan, pelatihan, dan produksi barang baru berbasis sampah misalkan sabun,
Prof. Dr. Ir. Erna Yuliawati, S.T., M.T., juga menyampaikan bahwa peserta diajak untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan. Dalam pelatihan diberikan sosialisasi dan workshop cara mengelola sampah dengan metode reduce, reuse and recycle salah satunya adalah mengelola limbah organic menjadi kompos dengan menggunakan composter bag dan memanfaatkan minyak jelantah menjadi sabun padat.
Produk sabun hasil pengolahan limbah minyak jelantah ini dapat digunakan ±4 minggu setelah dibuat agar Ph dari sabun tersebut cenderung aman untuk kulit. Sabun ini dapat digunakan untuk mencuci tangan, peralatan makan/alat masak, untuk menghilangkan noda membandel pada baju, sepatu, dan lain sebagainya.
Selain membantu mengurangi dampak negatif lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah yang tidak terkelola dengan baik, inovasi ini juga memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomis. Sabun yang dihasilkan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk komersial lainnya, sehingga dapat dijual sebagai produk yang diminati oleh masyarakat.
Kemudian pelatihan lainnya dilakukan dengan bekerjasama dengan Bank Sampah Kenanga di kelurahan 19 Ilir Kota Palembang sebagai bank sampah induk dari Bank Sampah Hijau Berseri, dan program ini didanai oleh Universitas Muhammadiyah Palembang melalui kegiatan hibah internal penelitian, PkM dan penulisan bukur ajar.
Lebih lanjut Prof. Dr. Ir. Erna Yuliawati, S.T., M.T., menjelaskan, khususnya PkM yang dilakukannya tahun ini tim fokus pada pengurangan sampah dan penciptaan produk yang bermanfaat.
Bank Sampah Hijau Berseri yang baru saja dibangun di Universitas Muhammadiyah Palembang menjadi pusat pengelola sampah dan tempat menabung sampah yang diharapkan dapat menubuhkan jiwa wirausaha dengan model bisnis sampah yang diajarkan kepada pengurus Bank Sampah Hijau Berseri.
Prof. Dr. Ir. Erna Yuliawati, S.T., M.T., berharap sosialisasi dan pelatihan pengelolaan manajemen dan model bisnis sampah kepada seluruh pengurus dan calon nasabah ini tidak hanya mengurangi dampak negatif minyak jelantah, tetapi juga meningkatkan kesadaran lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Hijau Berseri terpilih Tuti, telah membentuk struktur organisasi bank sampah yang terdiri dari 15 pengurus dan nasabah yang berasal dari lingkungan internal dan eksternal Universitas Muhammadiyah Palembang.
Editor: Rianza Putra