um-palembang.ac.id – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang kembali menggelar prosesi sakral “Sumpah Dokter” bagi para 56 dokter baru lulusan program profesi dokter yang bertempat di Aula Gedung KH. Ahmad Dahlan Lantai 4, pada Rabu 23 April 2025. Acara ini menjadi momentum penting yang menandai selesainya tahap pendidikan profesi dan dimulainya pengabdian para dokter baru kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Acara ini berlangsung khidmat dan penuh haru, dihadiri oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Wakil Rektor IV Dr. Suroso PR, S.Ag., M.Pd.I., Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang dr. Liza Chairani, Sp.A., M.Kes., Senat Fakultas, dan Direksi Rumah Sakit Pendidikan.
Dalam sambutannya, dr. Liza Chairani, Sp.A., M.Kes., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang tinggi kepada para dokter baru dan keluarga. Beliau menegaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari perjuangan panjang dan melelahkan yang tidak hanya ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga oleh orang tua dan para pengajar yang telah dengan sabar dan penuh komitmen mendampingi sepanjang proses pendidikan.
“Ini adalah anugerah Allah SWT yang patut disyukuri, karena untuk sampai di tahap ini kalian semua melalui perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Apalagi dengan regulasi masa studi yang semakin ketat, yakni maksimal lima tahun untuk pendidikan profesi dokter. Maka capaian ini adalah bukti nyata dari kerja keras, ketekunan, dan doa yang tak pernah putus,” ujarnya.
Lebih lanjut, dr. Liza Chairani, Sp.A., M.Kes., menuturkan bahwa prosesi sumpah ini bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari babak baru dalam pengabdian sebagai tenaga kesehatan profesional. Perjalanan seorang dokter tidak hanya diukur dari seberapa banyak ilmu yang dimiliki, tetapi juga dari komitmen dalam menjaga etika profesi dan kemanusiaan.
Momen ini juga menjadi refleksi mendalam terhadap kondisi profesi kedokteran saat ini. Terdapat keprihatinan terhadap sejumlah kasus pelanggaran etika yang dilakukan oleh oknum di bidang kesehatan. Namun ditegaskan bahwa tindakan tersebut adalah penyimpangan individu dan tidak mencerminkan semangat serta nilai luhur profesi kedokteran secara keseluruhan.
“Belakangan ini, profesi dokter menjadi sorotan publik karena tindakan tidak etis oleh segelintir oknum. Ini adalah pengingat bahwa kita semua, sebagai bagian dari profesi ini, harus senantiasa menjunjung tinggi integritas dan etika. Jangan pernah menyalahgunakan ilmu kedokteran untuk hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan” tuturnya.
Sebagaimana tertuang dalam sumpah dokter, seluruh lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang diharapkan menjalankan tugas keprofesiannya secara terhormat, bersusila, dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip moral serta agama. Hal ini menjadi bekal utama dalam membangun kepercayaan masyarakat serta membentuk pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepentingan pasien.
Dengan prosesi ini, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang tidak hanya melahirkan dokter-dokter baru dari sisi akademis, tetapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dan keislaman sebagai fondasi dalam pelayanan kesehatan, serta berkomitmen untuk terus mencetak tenaga medis yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.
Di akhir acara, para dokter baru diingatkan untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan berkontribusi aktif dalam memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia. Dengan bekal ilmu, iman, dan integritas, mereka diharapkan menjadi agen perubahan di masyarakat.
Editor: Rianza Putra