Palembang, umpalembang.ac.id – Universitas Muhammadiyah Palembang benar-benar menyiapkan dirinya menuju ‘World Class University’ sebagaimana lazimnya kampus terkemuka lainnya di Indonesia.
Setelah mengirim beberapa mahasiswanya mengikuti Training “Summer Traditional Chinese Complememntary Theraphy Program for Indonesian Students” di National Taipe University of Nursing Health Science Taiwan, dan PPL International di Thailand, sekarang kembali menjalin kerjasama dengan kampus terkemuka dunia, Oxford University yang berkedudukan di Britania Raya-Inggris.
Sebanyak 12 dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMPalembang) mengikuti Pelatihan Pengajaran Buku Oxfort University Press, yang disampaikan langsung oleh seorang Native Speaker dari Oxford University yakni Mr. Carl Wilson.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Lembaga Bahasa UMPalembang ini, dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., dan turut dihadiri Wakil Rektor I Prof. Dr. Indawan Syahri, M.Pd., dan Ketua KUI Rini Susanti, S.Pd., M.A., Senin (10/6).
Rektor UMPalembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., dalam sambutanya menyebutkan bahwa Pelatihan Pengajaran Buku Oxfort University Press ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan “English Teacher Training” yang dilaksanakan pada bulan Nopember 2018 di Cirebon, yang terselenggara atas kerjasama antara Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Holmesglen Australia, dan Oxford University Press.
“Pelatihan ini merupakan bagian upaya Universitas Muhammadiyah Palembang dalam menyiapkan tenaga pendidik khususnya dosen dalam menghadapi tuntutan revolusi industri 4.0, karena dosen dan mahasiswa harus banyak diberikan pengetahuan dan peningkatan kompetensi yang mumpuni dan sesuai dengan market demand” ungkapnya.
Oxfort University Press adalah salah satu departemen yang ada di University of Oxford dan dipimpin oleh 15 akademika yang ditunjuk oleh Wakil Kanselir yang dikenal sebagai Delegasi Penerbitan. Oxford University telah menggunakan sistem sejenis untuk mengawasi Penerbitan/publikasi sejak abad ke-17.
Editor: Rianza