Palembang, umpalembang.ac.id – Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., P.hD., mengungkapkan bahwa, dinamika perkembangan teknologi akan memberikan dampak dalam sistem pendidikan, utamanya pada sisi tatap muka mengingat teknologi saat ini sudah menyentuh ke arah tersebut.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dimungkinkan memberikan kemudahan jarak jangkau bagi anak-anak di daerah bisa mengikuti perkuliahan. Selain membantu program pemerintah, PJJ juga memberikan dinamika baru disistem pembelajaran Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Workshop Penyusunan Kurikulum Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia di Hotel The Zuri Palembang, Jumat-Sabtu, 5-6 Juli 2019, dengan Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai tuan rumah.
Menurut Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Gajah Mada ini juga menjelaskan bahwa kedepan diperlukan pemikiran Program Studi apa yang diperlukan PJJ, sehingga modul, silabus, dan kerangka kurikulumnya bisa disusun. Sehingga kualitas pembelajaran di Perguruan Tinggi Muhammadiyah akan semakin lebih baik.
Untuk diketahui bahwa secara legal formal berdasarkan Permendikbud No. 109/2013 (Pasal 2), PJJ bertujuan untuk memberikan 2016 – layanan pendidikan tinggi kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka, dan memperluas akses serta mempermudah layanan pendidikan tinggi dalam pembelajaran.
Dengan begitu dapat diartikan bahwa PJJ adalah suatu sistem pendidikan yang memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri, dan belajar tuntas dengan memanfaatkan TIK dan/atau menggunakan teknologi lainnya, dan/atau berbentuk pembelajaran terpadu perguruan tinggi.
Editor: Rianza Putra