Palembang, umpalembang.ac.id – Minggu, 11 Agustus 2019, Universitas Muhammadiyah Palembang menyelenggarakan kegiatan salat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1440 Hijriah di lapangan Fakultas Teknik. Rangkaian Shalat Idul Adha ini dimulai pada pukul 07.00 WIB.
Sholat Idul Adha 1440 H di Universitas Muhammadiyah Palembang ini menghadirkan Khotib Prof. Dr. H. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A., Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Imam Sholat Idul Adha 1440 H, oleh Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Palembang Drs. Ruskam Suaidi, M.H.I.
Turut hadir Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Badan Pembina Harian, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, dosen, karyawan, dan masyarakat dikawasan Seberang Ulu II Palembang.
Dalam khutbahnya, Prof. Dr. H. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A., menyampaikan bahwa, Nabiyullah Ibrahim dan putranya Ismail alaihim salam, Rasulullah Muhammad juga menunjukkan pengorbanan, dedikasi dan keuletan, kesabaran, istiqomah yang sangat luar biasa dalam menghadapi kebencian, kemarahan dan resistensi banyak tokoh dan masyarakat Arab pada waktu itu.
“Hasilnya, dalam waktu yang tidak terlalu lama terbangunlah sebuah peradaban baru masarakat Arab Makah dan Madinah yang didasarkan kepada Tauhid dan prinsip-prinsip Syariah Islam yang memang langsung dikontrol oleh Allah dan Muhammad Rasulullah” jelasnya.
Guru Besar Sejarah dan Kebudayaan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menambahkan bahwa bangsa kita sering dihadapkan dengan berbagai persoalan dan musibah serius antara lain (1) musibah moral dan kriminal berupa tindakan korupsi, teror, fitnah, pembunuhan karakter karena berbagai motif dan penyimpangan susila (2) musibah alam dan kemanusiaan yang terjadi di banyak tempat (3) musibah ideologis berupa gerakan-gerakan yang bermaksud merusak ideologi bangsa, keluhuran agama dan kemanusiaan. Ideologi ideologi ini yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri sendiri.
“Semoga kita semua termasuk kalangan mukmin dan muslim sejati yang diberi kekuatan oleh Allah lahir batin untuk menyembelih egoisme sektoral dan kelompokisme, hawa nafsu, ankara murka dan kemaksiyatan; menyembelih sikap dan pola hidup materialistik-konsumtif, koruptif dan membebaskan dari belenggu kemusyrikan serta menegakkan Tauhid sebagaimana yang dilakukan oleh Nabiyullah Ibrahim alaihis salam” tambahnya.
Editor: Rianza Putra