um-palembang.ac.id – Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., mendorong Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) harus menjadi mata kuliah favorit dikalangan mahasiswa dalam setiap pembelajaran di kelas.
Gagasan tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Orientasi Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Palembang yang bertempat di Aula Rapim Gedung KH. Faqih Usman Lantai 7 pada Rabu (5/3/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga AIK dan Kaderisasi Universitas Muhammadiyah Palembang ini menghadirkan Nofrizal Nawawi, Lc., M.Pd.I., dengan materi Peran Mata Kuliah AIK dalam Kurikulum Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA).
Kemudian Prof. Dr. H. Romli SA., M.Ag., dengan materi Peran Dosen dalam Aktualisasi Nilai-nilai AIK di Kehidupan Kampus., Dr. Suroso PR., M.Pd.I., Strategi Pembelajaran AIK yang Inovatif untuk Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai AIK., dan Erie Agusta, S.Pd., M.Pd., Penyusunan RPS AIK berdasarkan standar Universitas Muhammadiyah Palembang.
Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., mengatakan bahwa pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia di Universitas Muhammadiyah Palembang (dosen dan tenaga kependidikan) merupakan salah satu prioritas utama yang telah direncanakan baik dalam rencana operasional tahun 2023 – 2033.
Hal ini dilakukan tidak hanya memenuhi kuantitas saja tetapi juga harus mampu meningkatkan kualitas dan kafabilitas sumber daya manusia yang ada akan mampu mewujudkan visi, misi tujuan universitas.
Lebih lanjut Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., menuturkan, pembangunan SDM telah dimulai secara berjenjang di awali dengan proses rekrutman dosen dilakukan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan dan kebutuhan lembaga, dan melalui proses seleksi yang terukur baik secara akademis, psikologis, maupun integritas dan moral.
Sesuai dengan Visi Universitas Muhammadiyah Palembang menjadi pusat pendidikan dan pengembangan IPTEKS yang Islami dan memberi arah perubahan. Bukan hanya mengandalkan IPTEKS saja, tetapi harus diselaraskan dengan pengetahuan keagamaan, untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah.
Keberadaan Universitas Muhammadiyah Palembang harus memberikan dukungan dan kontribusi dalam pengembangan persyarikatan, selain itu, ia juga menambahkan bahwa internalisasi dalam kehidupan sehari hari juga menjadi aspek penting, bukan hanya dipelajari secara tekstual. Namun juga secara kontekstual sesuai dengan kondisi zaman.
“Harapan saya Universitas Muhammadiyah Palembang dapat menyiapkan generasi yang dapat berkontribusi dalam pengembangan bangsa dan negara. Memberi arah perubahan, yang paling pokok lulusan mampu menjadi agen perubahan, tentunya yang lebih baik yang dilandasi dengan Nilai-nilai AIK” pungkasnya.
Editor: Rianza Putra