um-palembang.ac.id – Perguruan tinggi dituntut mampu berakselerasi sekaligus menjawab tantangan masyarakat akan peran lulusan pendidikan tinggi untuk berkontribusi secara nyata. Tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi dunia industri diakibatkan tidak adanya relevansi kompetensi antara pendidikan dengan industri dan kebutuhan dunia kerja.
Oleh karena itu penandatanganan MoU antara Universitas Muhammadiyah Palembang dengan mitra kerja Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) ini, merupakan salah satu langkah untuk menjawab permasalahan tersebut. Dibutuhkan kerja keras Perguruan Tinggi untuk mengemas program link and match sehingga alumni perguruan tinggi akan relevan dengan dunia usaha dan dunia industri.
Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., saat membuka acara Perumusan dan Penandatanganan MoU antara Universitas Muhammadiyah Palembang dengan para mitra dalam mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Selasa (29/6/2021) di Hotel Beston Palembang.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., menjelaskan, perguruan tinggi saat ini dituntut mampu berakselerasi sekaligus menjawab tantangan masyarakat akan peran lulusan pendidikan tinggi untuk berkontribusi secara nyata. Tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi dunia industri diakibatkan tidak adanya relevansi kompetensi antara pendidikan dengan industri dan kebutuhan dunia kerja.
Oleh karena itu penandatanganan kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Palembang dengan Mitra kerja Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) ini, merupakan salah satu langkah untuk menjawab permasalahan tersebut. Dibutuhkan kerja keras Perguruan Tinggi untuk mengemas program link and match sehingga alumni perguruan tinggi akan relevan dengan dunia usaha dan dunia industri.
Karenanya, Kebijakan MBKM ada dalam bentuk sejajarnya pendidikan tinggi dengan para pengelola perusahaan. Karena sesungguhnya, pada akhirnya semua lulusan pendidikan tinggi itu harus bekerja, dan bekerjanya juga dalam dunia usaha dan dunia industri, dan kedepan alumni perguruan tinggi dapat menjadi pemimpin yang siap mengkreasi perubahan bahkan inovasi yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk menuju Indonesia Maju dengan dukungan dari sumber daya manusia yang maju.
Sementara itu Ketua panitia, Dr. Asvic Helida, S.Hut., M.Sc., dalam sambutanya mengatakan, adanya Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 telah berimplikasi hadirnya kebijakan MBKM dengan tujuan; menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, adaftif, dan selaras dengan kebutuhan zaman, serta siap menjadi pemimpin dimasa depan dengan semangat kebangsaan yang tinggi.
Kemudian, membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk memperkaya, memperdalam, serta meningkatkan wawasan dan kompetensinya didunia nyata sesuai dengam potensi, bakat, minat, spirit dan cita-citanya., membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat belajar dimanapun, belajar tidak terbatas, tidak hanya diruang kelas, perpustakaan, laboratorium, tetapi juga di perindustrian, pusat riset, dan masyarakat.
“Membina kerjasama yang erat antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dan dunia nyata, yang dapat menjadi mata air bagi kemajuan dan pembangunan bangsa secara langsung. Untuk itu link and macth perguruan tinggi dengan para pihak adalah tuntutan untuk terwujudnya percepatan implementasi MBKM” katanya.
Ia melanjutkan, adanya kebijakan MBKM ini diharapkan kompetensi lulusan akan meningkat, baik ketrampilan non teknis maupun teknis, sehingga lulusan siap dan selaras dengan kebutuhan zaman, serta lebih cakap sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Selanjutnya mewakili para mitra, Reza Pahlevi, S.E., Direktur Bank Perkreditan Rakyat Sumsel, menjelaskan bahwa Program MBKM memberi sedikit solusi dan harapan agar regenerasi penerus tidak mandek apalagi terdegradasi intelektual. Tentunya Universitas Muhammadiyah Palembang telah membuat grand design agar semua dapat diimplementasikan, salah satunya program Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) yaitu kerjasama kemitraan saling membawa manfaat dengan dunia usaha dan dunia industri serta masyarakat.
“Bagi kami selaku mitra, MoU ini mendapatkan feed back, paling tidak ada beberapa benefit yang dapat dirasakan manfaatnya yakni dana hibah yang disiapkan Kemendikbud akan menjembatani reka cipta yang dihasilkan perguruan tinggi dengan kebutuhan teknologi yang dibutuhkan industri sehingga diharapkan akan mengurangi resiko kerugian ditahap research and development bagi kalangan industri” tambahnya.
Pada kegiatan ini juga turut digelar kuliah umum dengan narasumber, Dr. Hartono, M.A., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya, dan Irwan Antony, S.E., M.M., Divisi Usaha Bank Sumsel Babel Syariah.
Editor: Rianza Putra