um-palembang.ac.id – Dalam kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Pembelajaran perguruan tinggi harus mampu mengembangkan soft skills dan hard skills Kepada mahasiswa, serta mampu membangkitkan menumbuh kembangkan, kedua dimensi keterampilan tersebut. Soft skills mahasiswa dapat dikembangkan melalui berbagai program, salah satunya melalui program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Melalui program tersebut, mahasiswa diberikan kesempatan untuk terjun membangun desa. Dikembangkan untuk menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dan berkontribusi kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.
Untuk mendukung hal tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Palembang menggelar Dialog Santai Pola Pembentukan Desa Binaan untuk Mendukung Program MBKM, Jumat (13/8/2021). Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan kerjasama Universiats Muhammadiyah Palembang dengan Universitas Gajah Mada dalam mensukseskan kegiatan MBKM.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Dr. Ambar Kusumandari, M.E.S., Kepala Sub Direktorat KKN Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dan Ertati Suarni, S.Si., M.Farm. Apt., Kepala Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palembang.
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., dan dihadiri Wakil Rektor IV Dr. Antoni, M.H.I., serta Dr. Ir. Gusmiatun, M.P., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian, dan Dr. Asvic Helida, S.Hut., M.Sc., Kepala Lembaga Penjamin Mutu, serta dosen dilingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang.
Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., menuturkan, terwujudnya mahasiswa yang mampu berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif serta memiliki kemampuan kepemimpinan dalam pengembangan masyarakat desa di era industri 4.0 merupakan implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Salah satu program tersebut yaitu membentuk Desa Binaan yang bisa menjadi program pembangunan masyarakat dengan target lokasi sebuah desa yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa binaan. Mengembangkan desa binaan merupakan pilihan yang tepat dan strategis baik untuk kepentingan pembangunan nasional.
Menurutnya program ini diyakini akan memberikan dampak positif, yaitu membina sumber daya manusia di perdesaan dengan pendekatan pendidikan. Karena keberadaan desa binaan diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi lokasi desa binaan itu sendiri. melakukan berbagai macam program kerja untuk membangun desa tersebut menjadi desa yang mandiri bahkan menghasilkan produk yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Program desa binaan diharapkan mampu menjadi suatu kerjasama nyata antara Universitas Muhammadiyah Palembang dengan desa yang digunakan sebagai desa binaan yaitu pemberdayaan desa atau membangun desa, ini sangat penting sekali dan mempunyai tujuan yang sangat baik untuk mahasiswa.
Program desa binaan ini memiliki tujuan antara lain: 1. Membantu mengatasi permasalahan di desa dengan berbagai aspek melalui upaya peningkatan kesadaran/sikap, wawasan/pengetahuan dan keterampilan, 2. Menerapkan konsep pembinaan dan pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi yang dilaksanakan dalam tim kerja yang bersifat multidisipliner dan kolaboratif.
“3. Membangun kemitraan dengan stakeholder terkait dalam mewujudkan berbagai program, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan desa, dan 4. Menjadi sarana rekomendasi kepada perguruan tinggi untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masayarakat dan dapat dikonversi sebagai mata kuliah” jelasnya.
Rektor menambahkan, adapun lingkup kerja yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi di desa binaan meliputi; Pengentasan Kemiskinan, Kesehatan, Pendidikan, Ketahanan dan Keamanan Pangan, Energi Baru dan Terbarukan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati, Mitigasi Bencana, Budaya dan Seni, Industri Kreatif.
Editor: Rianza Putra