um-palembang.ac.id – Seiring dengan dikeluarkannya peraturan MENDIKBUD RI No. 3 tahun 2020 tentang standar nasional Pendidikan tinggi, maka program studi dalam sebuah universitas sudah harus mulai mempersiapkan diri dalam merespon konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau yang sering disebut MBKM yang diterapkan di semua Perguruan Tinggi tak terkecuali pada Program Studi S1 Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Palembang.
Melihat dari hal tersebut dan sebagai langkah mengikuti aturan yang berlaku Prodi S1 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang selenggarakan Forum Group Discution (FGD) dan Jajak Pendapat Stakeholder dan Alumni dalam Kegiatan MBKM, pada Sabtu (19/06/2021).
Kegiatan yang digelar secara virtual dan dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., ini dihadiri Prof. Nita Aryanti, S.T., M.T., Ph.D., Ketua Asosiasi Program Studi Teknik Kimia Indonesia., Prof. Dr. Indawan, M.Pd., baik selaku pembicara maupun selaku Wakil Rektor 1 UMPalembang., Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Ir. Kgs. A. Roni, M.T., yang juga sebagai pembicara dalam kegiatan ini., Dr. Syaifullah Muhammad, dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh., Dr.Leily Nurul Komariah, S.T., M.T., dari Universitas Sriwijaya., dan Hengki Hermawan S.T., M..T, dari PT. Pupuk Sriwijaya.
Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., dalam sambutanya mengatakan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bertujuan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja melalui kegiatan pembelajaran di luar program studi dan kampusnya. Kunci keberhasilan perguruan tinggi dalam mengimplementasikan kebijakan ini adalah adanya kurikulum yang adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Karena menurutnya, perlu adanya kolaborasi dan kerja sama antara program studi dengan pihak lain seperti Stakeholder dan Alumni yang dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran mahasiswa. Untuk itu, diharapkan program studi dapat melakukan pengembangan kurikulumnya sesuai dengan kebijakan MBKM, guna menghasilkan mahasiswa yang berkompeten dan sejalan dengan kebutuhan dunia kerja.
Ia menjelaskan, diera globalisasi, masalah sumber daya manusia menjadi sorotan maupun tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Sumber daya manusia merupakan peran utama dalam setiap kegiatan. Dengan demikian sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dalam segala kebutuhannya. Sumber daya manusia akan mementukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan atau instansi.
Untuk itu dituntut kesiapan seorang sarjana lulusan perguruan tinggi, yang lebih memiliki bekal ilmu dan luas pengetahuannya, lebih mantap profesionalitas dan pengalamannya serta memiliki semangat wirausaha. Namun kenyatanya realita di lapangan tidak begitu karena persaingan dan kurangnya kompetensi teknis maupun non teknis yang dimiliki yang dimiliki oleh alumni Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu keterampilan (skills), dan tingkah laku (behaviors) yang harus dimiliki oleh seorang lulusan perguruan tinggi, diantaranya Intregritas dan Moral, Keterampilan personal dan intrapersonal, Kreatif dan inovatif, Berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah.
Editor: Rianza Putra