um-palembang.ac.id – Sejak diluncurkannya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) banyak terjadi perubahan paradigma pembelajaran serta peningkatan peran serta perguruan tinggi, salah satunya adalah bagaimana mengkolaborasikan antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia Industri (DUDI), masyarakat, pemerintah dan media.
Kedaireka menjadi terobosan penting sebagai tempat bertemunya perguruan tinggi dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk berkolaborasi menciptakan beragam inovasi. kolaborasi di dalamnya, yang menggandeng sinergi pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, industri, dan media.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang menggelar Sosialisasi Matching Fund dan Kadaireka bagi program studi dan dosen dilingkungan fakultas UM Palembang dengan menghadirkan Endang Taryono dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) sebagai narasumber pada Rabu (15/12/2021).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UM Palembang Dr. Ir. Mukhtarudin Muchsiri, M.P., dan turut dihadiri Direktur Pascasarjana Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M., sebagai moderator dalam acara sosialisasi Matching Fund dan Kadaireka tersebut.
Dalam sambutannya Dr. Ir. Mukhtarudin Muchsiri, M.P., mengatakan bahwa perlu bergandengan tangan dengan industri, berkolaborasi, dan kerja sama. Sehingga terjadi link and match, dan pentahelix antara DUDI dan perguruan tinggi. Maka dalam hal ini kehadiran Kedaireka sebagai match meeting point yang memberikan akses bagi perguruan tinggi dan DUDI, tanpa terkecuali perusahaan kecil yang juga dapat menyampaikan permasalahan dan melakukan kerja sama.
Karena kolaborasi antara DUDI dan perguruan tinggi menjadi penting, karena ekonomi yang terus berinovasi. Kita tidak bisa terus mengandalkan impor, baik itu kebutuhan pangan, kesehatan, manufaktur dan beragam kebutuhan lainnya.
Ia pun mengajak untuk menjadikan Kedaireka sebagai rumah bersama atau rumah kolaborasi yang bisa mempertemukan inventor, dan bergabung menjadi dosen praktisi dan dosen luar biasa di Kemendikbud khususnya di perguruan tinggi negeri maupun swasta, dan mengundang para dosen untuk melakukan diseminasi hasil kerja melalui Kedaireka.
“Dosen juga diharapkan ikut melakukan transformasi proses pembelajaran, mulai dari persiapan kurikulum sampai dengan menempatkan mahasiswa magang, kredit transfer baik di dalam atau pun di luar negeri,”dalam Kampus Merdeka, perguruan tinggi akan membuka pintu selebar-lebarnya bagi industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA)” ulasnya.
Dr. Ir. Mukhtarudin Muchsiri, M.P., juga menambahkan bahwa kedaireka dan matching fund dapat menjembatani reka cipta yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dengan kebutuhan teknologi yang diperlukan oleh IDUKA. Dana matching fund akan mengurangi risiko kerugian di tahap research and development serta dapat mendukung menghasilkan produk dengan tingkat kesiapan teknologi yang lebih baik berkat dukungan dana yang cukup untuk melakukan riset, melibatkan lebih banyak insan dikti berkolaborasi.
Berdasarkan hal tersebut, Kedaireka hadir untuk memberikan kesempatan kepada seluruh insan dikti dalam memublikasikan produk hasil pemikirannya, sehingga seluruh informasi produk yang telah.
“Melalui Kedaireka membuka kesempatan yang sama bagi seluruh perguruan tinggi untuk bekerja sama dengan berbagai industri, serta memangkas rantai birokrasi. serta adanya keterlibatan mahasiswa dalam program kolaborasi dalam akselerasi kemampuan mahasiswa untuk berkembang optimal” tambahnya.
Editor: Rianza Putra