um-palembang.ac.id – Kembali memperingati Hari Tani Nasional tahun 2024, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang menggelar seminar yang mengangkat tema “Terciptanya Petani-Petani Muda yang KREN (Kritis, Religius, Energik, dan Nasionalis)”, pada Kamis (3/10/2024).
Kegiatan yang dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Helmi Zuryani, S.Pi., M.Si., menghadirkan Dr. Ir. Yamin, M.P., Ketua Program Studi Pasca Sarjana Agribisnis Universitas Sriwijaya, dan Ir. Ruzuan Efendi, M.M., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan Provinsi Sumsel sebagai narasumber.
Seminar yang mengangkat tema “Terciptanya Petani-Petani Muda yang KREN (Kritis, Religius, Energik, dan Nasionalis)”, diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Agribisnis (Himagri) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang.
Dalam sambutannya, Dr. Helmi Zuryani, S.Pi., M.Si., mengatakan bahwa Hari Tani Nasional menjadi momentum penting untuk berkontribusi lebih besar terhadap pengembangan sektor pertanian yang lebih maju, inovatif, dan berkelanjutan.
Tema yang diangkat dalam seminar kali ini, sangat relevan dalam konteks tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian saat ini. Dengan adanya perubahan iklim, perkembangan teknologi dan tantangan global lainnya.
“Kita dituntut untuk terus berinovasi agar dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan” ungkapnya.
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang selalu berkomitmen mendukung penelitian, pengembangan, dan implementasi teknologi baru yang dapat memperkuat daya saing sektor pertanian di Indonesia.
Selain itu, menurut Dr. Helmi Zuryani, S.Pi., M.Si., kesejahteraan petani juga harus didorong menjadi perhatian utama, dan melalui seminar ini ada pembahasan kebijakan yang berpihak kepada petani dan akses terhadap teknologi yang ditingkatkan.
“Sehingga kedepan sektor pertanian kita semakin kuat dan mandiri. Saya yakin diskusi ini akan menghasilkan wawasan dan gagasan yang konstruktif, dan menginspirasi sektor pertanian” pungkasnya.
Editor: Rianza Putra