um-palembang.ac.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak akademisi Universitas Muhammadiyah Palembang dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) untuk membangkitkan sektor pariwisata dan industri kreatif.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Salahuddin Uno saat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar Internasional yang bertajuk “Innovation Adaptation and Certification of Tourism and Creative Economy With Supporting Shariah System and Digitalization” yang digelar Universitas Muhammadiyah Palembang secara virtual melalui media daring zoom dan diikuti akademisi PTM se-Indonesia, pada Rabu (28/7/2021).
Turut menjadi narasumber, Handi Khalifah, M.Si., : Sukarya Universitesi Sosyal Bilimleri Fakultasi Turkey., Wiku Suryomurti, Ph.D : University Of Glasgow., Irma Kasri : Business Development Senior Specialist SAP SE PCIM Jerman Raya., Alan Atwel : Master of International and Community Depeloment Deakin, University and Bachelor of International Business Rekations From Griffith University., Dr. Edi Nuryatno : Health Informatician/Data Manager Harry Perkins Institute Of Medical Research /University of Western Australia.
Lulusan Wichita State University dan Universitas George Washington ini juga menjelaskan bahwa sektor parekraf dinilainya merupakan sektor ekonomi yang sangat potensial untuk membantu pemerataan ekonomi. Alasannya karena sektor parekraf memiliki ruang lingkup yang sangat strategis, satu di antaranya adalah keindahan alam yang dimiliki Indonesia.
“Pariwisata bisa dijadikan lokomotif. Kami melihat bahwa pariwisata menjangkau daerah yang terpencil, menimbulkan multiplier effect yang cukup luas untuk membuka lapangan kerja, industri pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami perubahan yang cukup signifikan. Terlebih lagi dengan adanya transformasi digital yang berkembang sangat pesat.” ungkap Sandiaga Uno.
Hal tersebut juga didukung dengan demografi penduduk Indonesia pada 2020, yang didominasi oleh kaum milenial dan generasi Z sebanyak 53 persen atau sekitar 90 juta orang. Dua generasi ini menjadi bagian penting dari perkembangan ekosistem digital di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Oleh karena itu, Kemenparekraf telah menyiapkan pengalaman baru dalam berwisata dengan tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan wisatawan, serta keselamatan para pekerja pariwisata. Mulai dari pemesanan via online, pembayaran non tunai atau cashless, hingga augmented reality, dan virtual reality.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., menuturkan, mengacu pada Master plan ekonomi Syariah Indonesia tahun 2019 -2024, maka Ekonomi dan keuangan syariah mengalami perkembangan pesat dalam dua dasawarsa terakhir, baik secara global maupun nasional. The State of the Global Islamic Economy Report 2018/2019 melaporkan besaran pengeluaran makanan dan gaya hidup halal umat Islam di dunia mencapai USD 2.1 triliun pada tahun 2017 dan diperkirakan akan terus tumbuh mencapai USD 3 triliun pada 2023.
Menurutnya faktor utama yang mempengaruhi hal ini adalah peningkatan jumlah penduduk Muslim di dunia yang pada tahun 2017 mencapai 1.84 miliar orang. Jumlah ini akan terus meningkat dan mencapai 27.5 persen dari total populasi dunia pada 2030. Peningkatan populasi ini akan meningkatkan permintaan terhadap produk dan jasa halal secara signifikan.
Ia menambahkan, strategi untuk mencapai visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka dunia adalah penguatan rantai nilai halal (halal value chain). Di dalamnya terdapat sejumlah industri yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat Muslim yang terbagi menjad beberapa kluster, dimana Pariwisata adalah merupakan salah satu dari kluster tersebut. Indonesia sudah mengembangkan pariwisata semacam ini. Kawasan wisata halal di negeri ini berkembang pesat di Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya. Di sana terdapat kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, yang memamerkan keindahan pesisirnya.
Berbagai strategi tersebut diharapkan akan dapat menghasilkan output antara lain : Tersedianya paket wisata halal; Tersedianya kurikulum Wisata halal untuk tingkat pendidikan menengah dan tinggi, serta pendidikan profesi; Tersedianya sertifikasi profesi yang sesuai kebutuhan pariwisata hal; Tersedianya pemandu wisata lokal yang berkualitas; Terciptanya masyarakat yang sadar wisata halal; Terciptanya branding Pariwisata Halal Indonesia melalui media sosial; Aplikasi promosi dan e-commerce pariwisata halal Indonesia.
Begitu juga Palembang, pelaku-pelaku pariwisata sangat giat untuk membangun kembali sektor pariwisata ini berbagai strategi antara lain menggiatkan wisata-wisata di alam terbuka, Penawaran wisata virtual. Wisata Syariah.
“Semoga dengan webinar ini nanti dapat menginspirasi penggiat-penggiat pariwisata untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang kreatif dan dengan mengacu kepada ekonomi Syariah, juga tentunya dengan dukungan teknologi, sehingga dapat diaplikasikan di daerah atau negara masing-masing. Selanjutnya peran sektor pariwisata dapat kembali dirasakan oleh semuat UMKM, karena sektor pariwisata kita ketahui mempunyai effek multiplier yang sangat besar. Antara lain dengan bangkitnya sektor pariwisata, maka effeknya akan dirasakan oleh jasa Perhotelan dan penginapan, transportasi, souvenir, restoran, dan atraksi budaya lokal, dan lain-lain” tambahnya.
Editor: Rianza Putra