um-palembang.ac.id – Rektor Universitas Muhammaadiyah Palembang, Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., mengucapkan selamat datang kepada 1746 mahasiswa baru pada pembukaan Program Pengenalan Kehidupan Kampus Bagu Mahasiswa Baru (PK2MB) tahun 2020 yang diselenggarakan secara daring melalui media zoom, di Aula Kantor Pusat Administrasi Universitas Muhammadiyah Palembang pada Selasa (15/9/2020).
Pelaksanaan PK2MB tahun 2020 Universitas Muhammadiyah Palembang digelar sebanyak 2 gelombang yakni gelombang 1 akan diikuti mahasiswa baru dari Fakultas Teknik, Fakultas Agama Islam, Fakultas Kedokteran, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sedangkan gelombang 2 akan diikuti mahasiswa baru dari Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang digelar pada 17 September 2020. Dilaksanakan secara daring mengingat pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 sehingga hanya perwakilan mahasiswa baru saja yang hadir secara langsung.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., Menjadi narasumber utama dalam Program Pengenalan Kehidupan Kampus Bagu Mahasiswa Baru (PK2MB) Universitas Muhammadiyah Palembang tahun 2020.
Dalam sambutanya, Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., mengucapkan selamat datang di kampus hijau Universitas Muhammadiyah Palembang kepada seluruh mahasiswa baru, kendati pun kedatangan kalian semua hanya melalui dunia Maya, semoga saja tidak mengurangi makna dari silaturahim kita, selanjutnya kita berharap Pandemi Virus Covid-19 ini segera berakhir sehingga kita dapat berjumpa sesungguhnya di kampus Universitas Muhammadiyah Palembang.
“izinkan saya menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan anda untuk melampaui persaingan yang ketat meraih tempat untuk belajar di kampus ini. Selanjutnya kami ingin menyampaikan juga, tidak semua calon mahasiswa yang berminat dapat diterima menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Palembang. Kita telah menseleksi saudara-saudara dari 6307 calon mahasiswa yang mendaftar melalui seleksi yang ketat berdasarkan hasil ujian masuk yang diselenggarakan oleh panitia seleksi, dan saudara adalah 1746 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Palembang terpilih” ulasnya.
Ia melanjutkan, saat ini kita sedang melalui krisis pandemi COVID–19. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan seluruh dunia. Tetapi, dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya.
Untuk pertama kalinya, dosen dan mahasiswa melakukan pembelajaran secara daring atau online, menggunakan tools atau perangkat baru, dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun. Walaupun terkadang ada rasa sulit untuk menerima tantangan ini agar bisa belajar mengajar secara efektif. Akan tetapi proses ini akhirnya menimbulkan empati kepada guru dan dosen yang tadinya mungkin belum ada. Kita semua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di kampus saja. Tetapi, pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari, dosen, dan mahasiswa. Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi.
Pada 2022 mendatang, Universitas Muhammadiyah Palembang mempunyai visi besar, yakni “Menjadi universitas berstandar nasional dan menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi serta unggul dalam ipteks yang berbasis keislaman pada tahun 2022 menuju universitas berstandar internasional”.
“Kita semua harus optimistis visi tersebut bisa tercapai. Tentu saja, melalui dukungan semua elemen kampus, tak terkecuali mahasiswa. Oleh karena itu mahasiswa kedepan harus bisa melakukan riset dan mengkaji apa yang menjadi kebutuhan Indonesia di tengah pandemi. Karena negara saat ini menjamin keleluasaan mahasiswa berkembang lewat konsep Kampus Merdeka. Mahasiswa saat ini harus sebagai pejuang, dan penggerak. Mahasiswa kedepan harus bisa menciptakan lapangan kerja baru dengan panduan dari dosen” jelasnya.
Selanjut, ia menambahkan, setelah pandemi ini berakhir, para mahasiswa baru akan segera memasuki dunia kampus, oleh karena itu kami berpesan kepada mahasiswa baru baik dalam kegiatan akademik maupun non akademik nantinya, untuk tetap bisa menyelesaikan studi dengan sebaik-baiknya, disertai dengan memiliki prestasi, serta pengalaman dalam berorganisasi khususnya intra kampus, dan itu sesungguhnya capaian prestasi yang membanggakan. Karena sebagai seorang mahasiswa yang berada di lingkungan yang baru yaitu dunia kampus Perguruan Tinggi.
Harus banyak melakukan berbagai penyesuaian atau termasuk harus beradaptasi di lingkungan yang baru, meninggalkan dunia pelajar, mungkin ada yang jauh dari keluarga, dan harus mulai mandiri tidak tergantung oleh orang tua, mendewasakan diri untuk menjadi mandiri, menyiapkan diri untuk kesiapan bekerja, meniti karir, dan menjadi pemimpin/manager, bahkan ada yang bermimpi atau memiliki cita-cita menjadi orang nomor satu di daerah, provinsi, negara, kementerian/lembaga atau suatu institusi bahkan mungkin akan ada yang menjadi Menteri, Duta Besar.
“Tentu semuanya sangat mungkin jika adik-adik mahasiswa bersungguh-sunguh dalam studi, disertai dengan ikhtiar dan doa. Kita harus mempunyai cita-cita yang tinggi, sehingga menjadi penyemangat dan gairah untuk belajar dengan baik, menggapai mimpi/cita-cita yang mulia. Asah terus potensi, bakat dan talenta yang ada pada setiap diri adik-adik mahasiswa, salurkan dalam suatu wadah yang semestinya, sehingga bisa bersinar dan menjadi pemenang dimasa depan” pesannya.
Diakhir sambutanya, Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., berpesan bahwa kita sebagai masyarakat akademik saat ini juga harus belajar betapa pentingnya kesehatan, Betapa pentingnya kebersihan. Betapa pentingnya norma – norma kemanusiaan didalam masyarakat kita. Timbulnya empati, timbulnya solidaritas ditengah masyarakat kita pada saat Pandemi Covid–19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga disaat krisis ini telah berlalu. Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi, dan melakukan berbagai eksperimen, untuk menjadi anak bangsa yang lebih baik di masa depan.
Editor: Rianza Putra