Palembang, um-palembang.ac.id – Menerapkan protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Palembang menyelenggarakan kegiatan sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 Hijriah di lapangan Fakultas Teknik. Rangkaian Shalat Idul Adha ini dimulai pada pukul 07.15 WIB.
Sholat Idul Adha 1441 H di Universitas Muhammadiyah Palembang ini menghadirkan Khotib Dr. H.M. Idris, S.E., M.Si., Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Palembang, dan Imam Sholat Idul Adha 1441 H, oleh Drs. Ruskam Suaidi, M.H.I.
Turut hadir Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Badan Pembina Harian, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, dosen, karyawan, dan masyarakat dikawasan Seberang Ulu II Palembang.
Dalam laporannya, Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Antoni, M.H.I., mengatakan bahwa Universitas Muhammadiyah Palembang telah mengkoordinir ibadah qurban untuk Sapi 23 ekor, dan Kambing 4 ekor. Sebanyak 7 Sapi dibagikan kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) diantaranya PRM Talang Kelapa Palembang, PRM Sungai Rasau Palembang, PRM Sungai Pinang Banyuasin, PRM Gandus Palembang, PRM Kebun Bunga Palembang, PRM Sungai Lais Palembang. dan PRM Plaju Ulu Palembang (Sumbangan Bank Sumsel Babel).
“Universitas Muhammadiyah Palembang tahun ini, tidak menggelar pemotongan hewan qurban di kampus, tetapi dilakukan di lokasi jagalan pemotongan hewan dan dibeberapa Pimpinan Ranting Muhammadiyah” ulasnya.
Sementara itu, Dr. H.M. Idris, S.E., M.Si., dalam khotbahnya yang berjudul “Membangun Semangat Berbagi” mengungkapkan, sebagai umat muslim, diharuskan mampu menumbuhkan dan meningkatkan empati kepada lingkungan sekitar, dan pihak-pihak yang terkena dampak musibah utamanya dimasa pandemi covid-19 ini. KBBI memaknai kata empati dengan keadaan mental yang membuat seseorang merasa dalam keadaan yang sama dengan orang/kelompok lain.
“Dalam hal empati ini sikap islam sangat jelas, kita senantiasa dituntut menumbuhkan empati disetiap peristiwa, apalagi dalam suasana keprihatinan saat ini, yang salah satunya adalah banyaknya orang yang mendadak kehilangan penghasilan mereka” jelasnya.
Ia menambahkan, penjelasan sederhanya bahwa apabila menolong orang yangs edang kesulitan, tentunya kita kan memiliki kesempatan untuk belajar agar tidak tertimpa kesulitan dan kesusahan yang sama.
“Masa pandemi ini akan menjadi ujian bagi kita, namun yakinlah bahwa ada yang lebih sulit dari kita. Semoga rahmat Allah senantiasa memayungi langkah kita dari covid-19 dan segala musibah segera menjauh dari seluruh kehidupan umat manusia” tutupnya.
Editor: Rianza Putra