um-palembang.ac.id – Dalam rangka penguatan motivasi berwirausaha, Universitas Muhammadiyah Palembang menggelar Bedah Buku Jihad Kewiraswastaan Menolong Diri dan Umat Karya Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Sc., Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kegiatan yang digelar secara online via zoom dan offline di Aula Gedung KH. Faqih Usman Universitas Muhammadiyah Palembang Lantai 7 ini turut menghadirkan Pembicara Prof. Dr. Supli Effendi Rahim, M.Sc., Dr. Yudha Mahrom DS, S.E., M.Si., dan Dr. Antoni, M.H.I., pada Sabtu (5/10/2024).
Turut hadir dalam acara ini, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Wakil Rektor I Prof. Dr. Ir. Kgs. Ahmad Roni, S.T., M.T., Wakil Rektor II Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M., Wakil Rektor III Dr. Eko Ariyanto, M.Eng., Chem., Wakil Rektor IV Dr. Suroso PR, S.Ag., M.Pd.I., Dekan, Wakil Dekan, dan dosen.
Prof. Dr. Ir. Kgs. Ahmad Roni, S.T., M.T., dalam sambutannya mengatakan bahwa wiraswasta, sebuah istilah yang sering didengar, dan merupakan suatu aktivitas yang tak hanya mencari keuntungan finansial semata, tetapi juga sebagai wujud perjuangan untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Dalam konteks Islam, konsep berwiraswasta bisa dipahami sebagai bagian dari jihad, yakni perjuangan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan memperluas kebaikan
Jihad dalam Islam tidak hanya terbatas pada perang fisik atau konflik bersenjata. Jihad secara luas mencakup usaha atau perjuangan dalam mencapai tujuan yang baik dan mulia. Ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk spiritual, sosial, ekonomi, dan pribadi.
Lebih lanjut Prof. Dr. Ir. Kgs. Ahmad Roni, S.T., M.T., menuturkan, aspek penting dari jihad adalah perjuangan spiritual untuk meningkatkan keimanan, mengalahkan hawa nafsu, dan memperbaiki diri. Ini bisa berupa usaha untuk meningkatkan ibadah, memperdalam pengetahuan agama, atau memperbaiki akhlak
Salah satu interpretasi modern dari jihad adalah jihad ekonomi, yang mencakup usaha untuk memperkuat ekonomi umat dan memerangi kemiskinan melalui berbagai inisiatif ekonomi.
Bahkan, wirausaha dapat dianggap sebagai bentuk jihad ekonomi, di mana individu berjuang untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberdayakan ekonomi umat secara keseluruhan.
Penting untuk dicatat bahwa jihad, dalam segala bentuknya, harus dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan keadilan. “Ini berarti bahwa dalam berwirausaha sebagai jihad ekonomi, individu harus bertindak secara etis, dan berusaha untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan” pungkasnya.
Editor: Rianza Putra